Teknik Pengkodean Data
Ada empat
kombinasi hubungan data dan sinyal, yaitu:
1.
Data digital, sinyal digital
· Data digital merupakan data yang memiliki deretan data yang
memiliki ciri-ciri tersendiri.
· Sinyal digital merupakan deretan pulsa voltase terputus-putus
yang berlainan dan masing-masing memiliki ciri tersendiri.
2.
Data
digital, sinyal analog
· Amplitude-shift keying (ASK)
Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatunilai tegangan tertentu
· Frequency-shift keying (FSK)
Sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
dengan frekuensi tertentu, sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai
tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda.
· Phase-shift keying (PSK)
Sinyal digital 1 sebagai suatu
nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula, dan sinyal digital 0
sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa yang berbeda.
3.
Data analog,
sinyal digital
- Transformasi data analog ke sinyal digital dikenal sebagai
proses digitalisasi
- Tiga hal yang paling umum terjadi
setelah proses digitalisasi
. Data digital dapat ditransmisi menggunakan
NRZ-L
1. Data digital
dapat di-encode sebagai sinyal digital memakai kode selain NRZ-L dengan
demikian, diperlukan step tambahan
2.
Data
digital dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu teknik
Modulasi.
Ada 2 teknik yang digunakan :
a. Pulse Code
Modulation (Modulasi
Kode Pulsa)
b. Delta Code Modulation. (Modulasi Kode Delta)
4.
Data analog,
sinyal analog
· Modulasi didefinisikan sebagai proses menggabungkan suatu
sinyal input dengan sinyal pembawa frekuensi agar menghasilkan sebuah sinyal
yang baru.
· Dua alasan dasar dari proses modulasi :
o Diperlukan frekuensi yang
tinggi untuk transmisi yang efektif; untuk transmisi unguided (tidak dituntun),
hal tersebut tidak mungkin untuk men-transmisi sinyal-sinyal baseband
o Antena-antena yang diperlukan
akan menjadi beberapa kilometer diameternya. modulasi mendukung frequency-division multiplexing
Jenis-jenis teknik pengkodean data yaitu

· Merupakan
suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol yang lebih bersifat
universal.
· ASCII memiliki komposisi bilangan biner sebanyak
8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111.
· Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya,
sedangkan bit kedelapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara
even atau odd parity.

· Terdiri
dari 5 bit
· Terdapat
32 macam simbol
· Digunakan
2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu :
o
LETTERS
(11111)
o
FIGURES
(11011)
· Tiap karakter terdiri dari 1 bit awal, 5 bit
data, dan 1 bit akhir.

· Sandi
dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”.
· Hanya 70 karakter yang dapat diberi sandi .

· Merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk
mewakili nilai digit desimal saja -> 0 - 9.
· BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit sehingga
menimbulkan 16 kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh.
· Ada 5 jenis kode BCD :
o
Kode 8421
o
Kode 5421
o
Kode 2421
o
Kode Excess-3
o
Kode 2 of 5

· Digunakan dalam peng-kodean posisi sudut dari
peralatan yang bergerak secara berputar .
· terdiri dari 4 bit biner, dengan 16 kombinasi
untuk total putaran 360°.
· Masing-masing kode digunakan untuk perbedaan
sudut 22,5° (= 360°/16)

· Dikenalkan oleh Richard Hamming (1950) sebagai
Kode tunggal pengoreksi kesalahan (single error-correcting code).
· Dikenal pula sebagai parity code .
· Bit penge-cek tambahan diberikan pada bit-bit
informasi sebelum ditransmisikan, sedangkan pada sisi penerima dilakukan
penge-cekan dengan algoritma yang sama dengan pembangkitan bit penge-cek
tambahan .

· Terdiri dari kombinasi 8 bit yang mewakili
karakter sebanyak 256 kombinasi karakter.
· Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit
yang dipakai untuk kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM
antara akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar